Monday, November 6, 2017

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) - Materi dan Contoh Soal

Image result for balap mobil 

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
 
Pernahkah anda melemparkan bola  vertikal  ke atas? Bagaimana kecepatan bola tersebut makin ke atas?  Demikian pula jika sebuah bola diluncurkan di atas bidang miring,  apa  yang  terjadi  pada  bola  tersebut?  Pernah  pulakah  anda  menjatuhkan sebuah batu pada ketinggian tertentu? Apa yang terjadi pada kecepatan atau kelajuan bola tersebut?
 
Pada pembahasan  kali  ini,  anda  diharapkan  mampu mengemukakan  pengertian gerak lurus berubah beraturan, menganalisis besaran fisika pada gerak lurus berubah beraturan, dan  mampu  memformulasikan  persamaan-persamaan yang ada pada  gerak  lurus berubah beraturan.
 
Peristiwa-peristiwa yang telah disebutkan diatas mengalami perubahan kecepatan secara  teratur  pada  lintasan  lurus.  Perubahan  disini  dapat  berupa  penambahan kecepatan  atau  pengurangan  kecepatan.  Penambahan  kecepatan  disebut percepatan,  sedangkan  pengurangan  kecepatan  disebut  perlambatan.  Mobil  yang mulai  berjalan  merupakan  contoh  gerak  dipercepat,  sedangkan  mobil  yang  rem merupakan  contoh  gerak  diperlambat.  Karena  lintasannya  berupa  garis  lurus  dan pertambahan atau pengurangan kecepatan dalam selang waktu yang sama adalah tetap,  dapat  dikatakan  besar  percepatannya  konstan  (a  =  tetap/konstan).   Dari fenomena dan penjelasan diatas, anda telah dapat mendefinisikan pengertian dan ciri ciri  dari  Gerak Lurus Berubah Beraturan  (GLBB). Dapatkah anda menyebutkan contoh gerak dipercepat atau diperlambat yang lainnya?

1)  Percepatan Rata- Rata

 
Apa yang terjadi jika sebuah bola diletakkan pada  papan  miring?  Tentu  saja  bola  tersebut akan  bergerak  turun  dengan  kecepatan semakin  besar.  Benda  dalam  geraknya mengalami  perubahan  kecepatan  dikatakan mengalami  percepatan.  Perubahan  kecepatan yang dialami bola berubah secara teratur atau dengan kata lain, percepatan bola tetap (konstan). Misalnya percepatan bola 2 m/s2 dari keadaan diam diatas bidang miring. Apakah makna dari 2 m/s2? 

Sesuai dengan makna percepatan yaitu pertambahan kecepatan secara teratur. Bola yang memiliki percepatan 2 m/s2 dari keadaan diam  (kecepatan awal nol) artinya bahwa tiap 1 sekonnya, kecepatannya bertambah 2 m/s dan begitu seterusnya secara teratur. Perhatikan tabel dibawah :
Jika dibuat dalam bentuk grafik, maka akan diperoleh hubungan antara kecepatan (v)
dan waktu tempuh (t).

Dengan cara yang sama dengan untuk memperoleh kecepatan (v) pada GLB maka dapat  diperoleh  formulasi  percepatan  (𝑎) = 𝑣/𝑡, dimana  v  adalah  kecepatan  dalam satuan meter per sekon (m/s) dan t adalah waktu dalam satuan sekon (s). Sekarang anda telah dapat mengetahui makna dari percepatan suatu benda. Hal sama juga berlaku untuk perlambatan. Suatu benda bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah dengan perubahan kecepatan  yang  tidak  teratur  maka  benda  tersebut  mempunyai  percepatan  yang berubah-ubah  pula.  Dengan  demikian  anda  dapat  menentukan  percepatan  rata-ratanya.

2)  Kecepatan Sesaat
Bagaimana  cara  menghitung  kecepatan  seorang  pengendara  motor  pada  saat tertentu, misalnya pada sekon ke-5? Dalam hal ini, kecepatan sesaat pada saat itu (sekon ke-5) disebut kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat dapat dihitung berdasarkan rumus kecepatan rata-rata dengan harga ∆t (selang waktu) sangat kecil mendekati 0 (∆t → 0). Demikian juga dengan kelajuan. Kecepatan sesat merupakan turunan atau diferensial (dt/dx).
Contoh :
Sebuah benda yang bergerak merupakan sebuah fungsi kedudukan terhadap waktu yang  dinyatakan  dengan  persamaan
dengan  x  dalam  meter  dan  t dalam sekon. Tentukan kecepatan pada saat t = 2 sekon.
Jawab.

Dengan  menggunakan  perhitungan  diferensial,  dapat  diselesaikan  dengan  cara dengan mudah.
Telah  diperoleh persamaan kecepatan saat t sekon. Sehingga kecepatan saat 2 sekon (t=2 sekon)

3)  Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat identik dengan kecepatan sesaat yang merupakan perubahan kedudukan  dalam  selang  waktu  yang  sangat  kecil.  Perubahan  kecepatan  dalam selang waktu yang sangat kecil dinamakan percepatan sesaat. Percepatan sesaat dapat dengan mudah diperoleh sebagai turunan dari kecepatan 𝑎 = 𝑑𝑣/𝑑𝑡
Contoh :
Sepeda motor bergerak mengikuti persamaan kecepatan sebagai fungsi waktu
dengan v dalam m/s dan t dalam sekon. Tentukan percepatan sesaat pada t = 3 s.
Jawab.
Dengan menggunakan perhitungan  diferensial, dapat diselesaikan dan diperoleh hasil yaitu:
Telah diperoleh persamaan kecepatan saat t sekon. Sehingga kecepatan saat 2 sekon

4)  Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Telah  dijelaskan  sebelumnya  bahwa  suatu  benda  dikatakan  melakukan  Gerak Lurus  Berubah  Beraturan  (GLBB)  jika  kecepatan  geraknya  berubah  secara  teratur (a=0).  Perubahannya  dapat  berupa  penambahan  kecepatan  (percepatan)  atau pengurangan kecepatan (perlambatan).
Contoh 1 :
Misalkan  bola  dengan  kecepatan  awal  3  m/s  dan  mengalami  percepatan  sebesar mengalami  percepatan  sebesar  2  m/s2.  Berapa  besar  kecepatan  bola  setelah  4 sekon?
Jawab.
Sketsa dari kasus diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
Percepatan 2 m/s2 artinya tiap  detik kepatannya akan  bertambah 2 m/s, sehingga untuk  :
0 sekon, kecepatannya = 3 m/s = V0 (kecepatan mula-mula)
1 sekon, kecepatannya = 5 m/s  = 3 m/s + 2 m/s = V0 + a
2 sekon, kecepatannya = 7 m/s = 3 m/s + 2(2) m/s = V0 + 2a
3 sekon, kecepatannya = 9 m/s = 3 m/s + 3(2) m/s = V0 + 3a,
4 sekon, kecepatannya = 11 m/s = 3 m/s + 4(2) m/s = V0 + 4a dan seterusnya
Jadi kecepatan setelah 4 sekon adalah 11 m/s.
Dari  uraian diatas,  diperoleh pola pertambahan  kecepatan  setiap waktu.  Sehingga untuk t sekon kecepatan akhirnya (Vt) :
Keterangan :
Vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
Vo = kecepatan mula-mula (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)

Contoh 2 :
Sebuah benda bergerak lurus dengan besar kecepatan awal 10 m/s. benda tersebut diberi percepatan sebesar 2 m/s2. Tentukan besar  kecepatan  dan  jarak yang ditempuh saat benda tersebut telah bergerak 5 sekon.
Jawab.
Sketsa dari kasus diatas dapat digambarkan sebagai berikut

Percepatan 2 m/s2 artinya tiap detik kepatannya akan bertambah 2 m/s, sehingga
untuk  :
0 sekon, kecepatannya = 10 m/s = V0 (kecepatan mula-mula)
1 sekon, kecepatannya = 12 m/s  = 10 m/s + 2 m/s = V0 + a
2 sekon, kecepatannya = 14 m/s = 10 m/s + 2(2) m/s = V0 + 2a
3 sekon, kecepatannya = 16 m/s = 10 m/s + 3(2) m/s = V0 + 3a,
4 sekon, kecepatannya = 18 m/s = 10 m/s + 4(2) m/s = V0 + 4a
5 sekon, kecepatannya = 20 m/s = 10 m/s + 5(2) = V0 + 5a  dan seterusnya
Jadi kecepatan setelah 5 sekon adalah 20 m/s.
 
Seperti  yang  telah  kita  ketahui  bersama  pada  GLB  bahwa  jarak  dapat  ditentukan dengan persamaan s = v.t. Untuk kasus diatas merupakan GLBB dipercepat dimana kecepatan benda  bertambah  setiap saat secara teratur. Sehingga kecepatan yang digunakan adalah kecepatan rata-rata (𝑣).
Anda dapat memparoleh  persamaan baru untuk menghitung jarak (s) tiap waktu (t) pada GLBB dengan cara :
Dengan mengsubtitusi pers. 1 ke pers. 2 maka akan diperoleh :

Contoh 3 :
Sebuah  mobil  yang  melaju  dengan  kecepatan  54  km/jam  tiba-tiba  direm  dengan perlambatan 3 m/s. Berapa besar waktu dan jarak setelah pengereman hingga mobil berhenti?
Jawab.
Sketsa dari kasus diatas dapat digambarkan sebagai berikut 
0 sekon, kecepatannya = 15 m/s = V0 (kecepatan mula-mula)
1 sekon, kecepatannya = 12 m/s = 15 m/s - 3 m/s = Vo - a
2 sekon, kecepatannya = 9 m/s = 15m/s - 2(3) m/s = Vo - 2a
3 sekon, kecepatannya = 6 m/s = 15 m/s - 3(3) m/s = Vo - 3a,
4 sekon, kecepatannya = 3 m/s = 15 m/s - 4(3) m/s = Vo - 4a
5 sekon, kecepatannya = 0 m/s = 15 m/s – 5(3) = Vo - 5a  dan seterusnya
mobil berhenti setelah 5 sekon
Dari  uraian  diatas,  diperoleh  pola  pengurangan  kecepatan  setiap  waktu
(perlambatan). Sehingga untuk t sekon kecepatan akhirnya (vt) :
Kasus diatas merupakan GLBB diperlambat. Dengan cara yang sama pada contoh 2 dapat dipeoleh jarak (s) : 
Dengan menggunakan pers. 1 dan pers. 3, akan diperoleh nilai yang sama. Karena benda diperlambat maka a bernilai negatif.
Jadi, mobil berhenti setelah 5 sekon
Anda dapat memperoleh formulasi persamaan baru dengan cara mengsubtitusi nilai t pada  pers.1  ke  pers.3.  Jika  anda  telah  melakukannya,  seharusnya  anda  akan memperoleh persamaan :


EmoticonEmoticon